Kesalahan Waterproofing Dalam Memperbaiki Beton Bocor

Memasuki musim hujan, dinding dan atap beton menjadi rawan terhadap kebocoran. Umumnya rembesan air akan terlihat pada bagian bawah atap beton. Rembesan air tersebut akan meninggalkan bekas noda sehingga memperburuk tampilan bangunan beton. Kebocoran tersebut bisa diperbaiki menggunakan waterproofing. Berikut penjelasan kesalahan waterproofing dalam memperbaiki beton bocor akan dibahas dalam artikel ini.

Baca juga : Produk Waterproofing Yang Bagus

Beberapa faktor penyebab kebocoran pada beton.

1. Suhu udara yang ekstrem akan memicu timbulnya retak akibat muai susut pada beton
2. Terjadi pergerakan, baik di struktur bangunan atau pondasi sehingga plat beton mengalami gerak horizontal atau vertical
3. Terjadi getaran pada bangunan karena adanya mesin besar seperti mesin genset, cooling tower, outdoor ac dan lainnya hingga memicu timbulnya keretakan pada beton
4. Setelah proses pengecoran beton selesai, perawatan beton dengan curing compound tidak dilakukan
5. Ketika beton belum kering sempurna (belum kuat), sudah diberi beban yang melebihi kapasitas kuat beton
6. Adukan cor beton kurang sempurna pada saat pembuatan dapat memicu keretakan pada beton
7. Ketebalan cor beton tidak mencukupi atau tidak sesuai dengan kebutuhan beban beton
8. Diluar semua kendala teknis seperti tersebut diatas, perlu diketahui bahwa beton normal tidak memiiki sifat kedap air ( kecuali menggunakan aditif seperti waterproofing integral pada saat proses pengecoran )

Berbagai kesalahan waterproofing dalam memperbaiki beton bocor

1. Salah persepsi dan pemahaman
   Waterproofing memiliki jangka waktu usia pakai tertentu dalam fungsi melindungi beton. Banyak yang mengira area yang sudah dilindungi waterproofing selamanya tidak akan bocor. Daya tahan waterproofing ditentukan oleh faktor bahan jenis, cuaca yang mempengaruhi sifat material dan kondisi area. untuk jenis waterproofing tertentu yang sudah 2 tahun tidak akan seefektif seperti saat awal pelapisan. Jadi bisa dilakukan pelapisan ulang waterproofing minimal setiap 2 tahun sekali agar tetap terhindar dari kebocoran. Adapun jenis material terbaik seperti polyurea pun memiliki masa pakai namun jauh lebih lama bahkan dalam keadaan tertentu dapat bertahan hingga 20 tahun.
2. Salah pengaplikasian
   Penting untuk mengetahui titik kebocoran dengan tepat. Jika terdapat keretakan cukup besar, maka keretakan tersebut harus diperbaki terlebih dahulu dengan metode injeksi beton, setelah itu baru bisa dilapisi waterproofing. Untuk pengaplikasian waterproofing juga harus dipastikan kondisi area sudah bersih dari kotoran yang menempel, agar fungsi waterproofing menjadi efektif.
3. Salah pemilihan material
   Ada banyak jenis material waterproofing untuk memperbaiki beton bocor, dimana setiap jenis tersebut memiliki fungsi pada area aplikasi yang berbeda. Seperti halnya, waterproofing membrane bakar yang tidak bisa diaplikasikan di dalam area toilet yang bocor dan lembab mengantong dalam betonnya itu sendiri. Maka agar tidak salah pilih material waterproofing, sebaiknya konsultasikan dahulu pada spesialis waterproofing yang berpengalaman.

Jasa Perbaikan Beton Bocor Berpengalaman

PT. Niaga Artha Chemcons adalah perusahaan spesialis memperbaiki beton bocor telah banyak melakukan pekerjaan tersebut di bangunan gedung perkantoran, pabrik, hotel, apartement, dan lainnya. Dengan sangat professional serta dengan sumber daya yang telah berpengalaman.

Setiap permasalahan kebocoran diperlukan penanganan yang berbeda-beda. Maka dari itu, langkah pertama yang kami lakukan adalah meninjau keadaan pada area kebocoran untuk memastikan penyebab dari kebocoran tersebut. Apakah kebocoran tersebut diakibatkan oleh beton yang keropos atau hanya beton yang retak kecil agar dapat diketahui bagaimana metode penanganan yang tepat.

Untuk berkonsultasi lebih lengkap mengenai kesalahan waterproofing dalam memperbaiki beton bocor terbaik dengan team ahli kami, silahkan KLIK DISINI untuk menghubungi kami, atau bisa kirim email ke sales@ptnac.com.